Postingan

Part V

Ku tatap tajam matamu, setelah kau menyelesaikan pertanyaan konyolmu. “Apa yang salah dengan pertanyaan ku?” Tanyamu spontan “Tak semestinya kau mengusik masa lalu” Jawab ku Dan kau terdiam tertunduk dengan tatapan kosong, hatimu masih tetap dingin mengalahkan angin sore itu. Berapa lama lagi aku harus berusaha paham dengan nalarmu? Sejauh apa sabarku untuk menunggu kerasnya hatimu? Apa kau sadar logikamu saat ini sedang mempermainkan ku? Mataku memerah, perlahan di ujung pelupuk memanas dan   ahhh…   tak bisa ku tahan   air mata ku mulai membanjiri pipi ku. Kau mulai menatap ku, dan memberi ku sapu tangan yang ada di sakumu. Sepertinya kau sadar kali ini dimana letak kesalahanmu. Ku alihkan pandangan ku dan tak ingin berlama-lama beradu tatap denganmu. “Sepertinya kita butuh waktu untuk mempertimbangkan hubungan ini” Jawab ku tegas. Seolah kalimat ambigu yang baru saja ku ucapkan menjadi satu penjelasan yang tak berujung untuk mu. “Kau yakin? Tapi aku tak i...

Part IV

Tidak...... (Suara teriakan ku memecahkan keheningan malam itu) Aku terbangun dari mimpi buruk ku Ku lihat jam di layar ponsel ku tepat pukul 02.00 WIB dini hari. Nafas ku terengah-engah, keringat dingin menumpuk di dahi ku. Ku nyalakan lampu kamar ku dan ku ikat rambut panjang ku. Ada lima menit aku duduk di atas ranjangku merenungi mimpi buruk yang baru saja ku alami. Detak jantungku masih juga belum stabil, lalu ku ambil segelas air minum yang ada di meja rias ku untuk menenangkan fikiranku. Aku membuka kembali ponsel ku.  Tanpa perintah dari siapapun tiba-tiba aku mengirim pesan singkat di jam selarut itu. "Apa kau sudah tidur" tanyaku Lima menit berlalu, aku berfikir bahwa pesanku tak akan dibalas olehnya. Ku matikan  kembali lampu kamar ku dan ku rebahkan tubuh ku.  Saat ingin ku tarik selimut ku, ponsel ku bergetar pertanda ada pesan masuk. Dengan cepat ku raih ponsel ku dan ku baca isi pesannya. "Maaf, baru membalas pesanmu. Aku harus lembur malam i...

Part III

Double chocolate chocochips ice cream yang ku pesan  dan sebuah buku andalanku yang tak pernah bosan untuk ku baca Kali ini aku sedang menunggu seseorang dan berusaha mengalihkan kebosanan ku dengan hobby ku. Sudah satu jam lewat tiga puluh menit aku menunggu tapi belum ada kabar apapun darinya. Ku coba mengulur waktu tiga puluh menit lagi fikir ku. Sepuluh menit berlalu, tak lama seseorang dengan langkah terburu-buru menghampiri ku. Mata yang penuh penyesalan dan raut wajah memelas itu tak bisa ku hindarkan. "Maaf jalanan macet" Jawabnya singkat. Dan aku tak mengeluarkan sepatah kata apapun Ku lemparkan senyum kearahnya, mencoba menenangkan perasaan bersalahnya.  Aku beranjak dari tempat duduk ku, baru tiga langkah aku keluar dari pintu langkah ku sudah di hentikan olehnya. "Tunggu, tali sepatumu longgar. Biar ku perbaiki" Dengan sigap dia mengambil posisi berlutut di hadapan ku dan memperbaiki tali sepatu ku. "Nah sudah selesai, ayo film yang aka...

Part II

(Trrrttrrtttt) Hp ku bergetar Ku buka pesan masuk dan ku baca "Cepat keluar ada yang ingin ku sampaikan" begitu kira-kira isinya Belum sempat ku keringkan rambut ku dan ku biarkan handuk itu tetap menempel di kepala ku. Sedikit berlari aku bergegas membuka pintu rumah ku. Ku lihat lelaki yang masih lengkap dengan seragam kerjanya itu berlari kearah ku. "Ada apa?" kata ku. Dia menghela nafas panjang dan mengatur detak jantung nya yang ku dengar sangat jelas. "Aku merindukanmu" jawabnya sambil tertunduk Pipiku memerah, dan kurasa dia juga mendengar degup jantungku yang mulai tak beraturan. Aku tertawa kecil, mencoba mengalihkan suasana aneh itu. Ku tatap wajah yang hampir pucat pasi di hadapan ku. Ku raih tangan dingin yang belum berhenti bergetar sedari tadi. "Tunggu disini, sebentar ku siapkan nasi goreng favorit mu". Jawabku sambil menjulurkan lidah ku ke arahnya. kutulistentangnya.blogspot.com

Part I

Sepotong kue coklat dengan lelehan saus karamel  Dan secangkir coklat panas di hadapanku Kunikmati bersama alunan musik instrumental romantis di salah satu kafe favoritku Di luar sedang hujan dan fikiranku bercabang Ku biarkan mereka semua melayang di sudut saraf otak ku Ku lihat kearah kaca tepat arah jarum jam tiga dari tempat duduk ku Satu per satu warna-warni payung berlalu lalang di hadapan ku Ada yang bergerak cepat dan lambat Seperti mereka sedang menari bersama hujan sore itu "Indahnya", kataku. Lalu pandangan ku di alihkan dari pintu masuk. Seseorang bertubuh tegap dengan style kasual andalannya melambaikan tangan ke arah ku, Membuat sudut kecil di bibir ku. "Ah, tak ada yang berubah darinya" gumam ku. Sore itu aku menutup hari bersamanya, bernostalgia dengan banyak wacana. "Kau menikmatinya" tanyaku menatap si pemilik mata coklat bening itu Dia mengangguk pelan. Senyum nya manis seperti saus karamel. kutulistentangnya.blogspot...