Part III
Double chocolate chocochips ice cream yang ku pesan
dan sebuah buku andalanku yang tak pernah bosan untuk ku baca
Kali ini aku sedang menunggu seseorang dan berusaha mengalihkan kebosanan ku dengan hobby ku.
Sudah satu jam lewat tiga puluh menit aku menunggu tapi belum ada kabar apapun darinya.
Ku coba mengulur waktu tiga puluh menit lagi fikir ku.
Sepuluh menit berlalu, tak lama seseorang dengan langkah terburu-buru menghampiri ku.
Mata yang penuh penyesalan dan raut wajah memelas itu tak bisa ku hindarkan.
"Maaf jalanan macet" Jawabnya singkat. Dan aku tak mengeluarkan sepatah kata apapun
Ku lemparkan senyum kearahnya, mencoba menenangkan perasaan bersalahnya.
Aku beranjak dari tempat duduk ku, baru tiga langkah aku keluar dari pintu langkah ku sudah di hentikan olehnya.
"Tunggu, tali sepatumu longgar. Biar ku perbaiki"
Dengan sigap dia mengambil posisi berlutut di hadapan ku dan memperbaiki tali sepatu ku.
"Nah sudah selesai, ayo film yang akan kita tonton akan segera dimulai". Katanya lagi sambil menggenggam tangan kecil ku.
Aku menatapnya dengan sedikit menahan nafas, sambil tetap mengikuti langkahnya yang dua kali lebih cepat dari ku.
Perasaan ku campur aduk di buatnya, dan lagi pipi ku merona seperti tomat. Bagaimana ini.
kutulistentangnya.blogspot.com
Wah sakit kam itu dek. Pipi perasaan semua ny
BalasHapusiya itulah kek mana ini. wkwkkwkw
Hapus